Dalam rangka aksi mengurangi sampah plastik, PT INAGRO mengadakan program “Tukar Sampah Plastik dengan Beras“. Program yang digalakkan oleh PT INAGRO bertujuan agar warga mendapatkan beras dengan cara menukarkan sampah plastik. Masyarakat yang berpartisipasi dalam aksi ini adalah mereka yang bertempat tinggal berdampingan langsung dengan kawasan INAGRO. Keempat desa tersebut adalah Desa Karihkil, Cibeteung, Candali, dan Mekarsari yang terletak di Kabupaten Bogor.
Sejak awal dimulai (19/20), aksi ini mendapat animo dan respon yang sangat baik dari masyarakat sekitar. Dalam kurun waktu kurang dari lima pekan, telah terkumpul hampir 3 ton sampah plastik dengan jumlah keterlibatan masyarakat sekitar 800 orang.
Beberapa warga yang kami wawancarai menyebutkan bahwa, sampah plastik tersebut dikumpulkan dari rumah dan lingkungan mereka sendiri. Mereka juga merasa sangat terbantu karena dapat meringankan beban perekonomian dalam situasi sulit ditengah pandemi COVID-19 saat ini.
Permasalahan sampah plastik di sekitar INAGRO timbul karena tidak tersedianya tempat pembuangan sampah. Sehingga, masyarakat membakar sampah atau digunakan untuk membakar kayu saat memasak. Padahal, membakar kayu dengan sampah plastik sangat berbahaya karena memproduksi dioksin dan furan yang dalam konsentrasi kecil saja dapat menyebabkan kematian. Selain itu, pembakaran sampah plastik juga menyebabkan polusi di udara.
Sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang, walaupun memungkinkan hancur tetapi komponen plastiknya masih tetap tetap ada, bahkan pecah menjadi partikel lebih kecil bernama mikroplastik. Mikroplastik sangat berbahaya karena dapat menyebabkan penyakit kanker. Dengan adanya program ini PT INAGRO berharap agar masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan mengurangi penggunaan sampah plastik serta beralih kepada kebiasaan baru yang ramah terhadap lingkungan.